Wednesday, May 2, 2012

effort

Hei, long time no see..
Untuk postingan kali ini kayanya ga bakal banyak-banyak ya, gw cuma mau share aja soal apa yg udah gw bikin kemaren.. Oke, here it is..

Gw emang lagi seneng-senengnya ngejait :D awalnya sih dulu itu cuma jait asal-asalan, cuma yg gampang-gampang aja. Tapi sekarang jadi agak tertantang untuk bikin yg lebih susah, ya kaya yg diatas tadi. Sebenernya sih karna waktu itu ga sengaja nonton 8-11 show di Metro TV, eh ternyata narasumbernya yg suka bikin barang-barang handmade gitu. Pertama liat karya dia, gw langsung suka. Tapi gatau blognya. Eh, ternyata salah satu temen tau, trus gw langsung liat blognya  disini. Trus coba-coba deh. Oke ini karya pertama gw:


 

Masih kasar banget ya? Ya namanya juga baru coba-coba.. Sekarang sih lagi gw coba bisnisin bareng temen. Rencananya mau bikin-bikin tas, pouch dan entah apalagi. Mudah-mudahan pada laku :D
Soalnya entah kenapa, when I do sewing, I feel so enjoy.. Dan melakukan sesuatu yg lo senengin apalagi bisa menghasilkan uang asik banget loh. So why don't you try to do that? Intinya, lakukanlah segala sesuatu menurut apa yg lo senengin, do as your passion.. Karna kalo lo mengerjakan sesuatu berdasarkan passion, lo pasti bakal total dalam mengerjakannya. Ga peduli lo mau dibayar apa engga, ga peduli sama kata orang. Yg lo tau, lo tuh seneng. Ya kaya maen-maen aja. I know, finding your truly passion is hard. But everyone does, not all people know where their passion at and what their passion is. So.. Keep looking until you find it ya..

Oke, segitu postingan hari ini
ciao!

Thursday, March 29, 2012

birthday

Hari ini, setahun yang lalu gw dikerjain abis-abisan sm anak-anak PKL. Waktu itu lagi kebagian jatah PKL di RPH giwangan. Masih inget banget gw digotong rame-rame, diturunin di kubangan air. Bukan sembarang kubangan air, itu tuh air bekas nyuci peralatan RPH, kecampur darah, terutama tokai -"- terus disemprot air.Abis-abisan pokonya. Dan sialnya gw ga bawa baju! Terpaksa gw pulang dengan baju penuh kotoran dan bau semerbak. Euuh geblek sekali mereka. Tapi gw seneng kok walaupun harus menanggung malu sepanjang jalan :)

Masa-masa PKL emang paling berkesan, susah, seneng, sedih semua jadi satu semua ditanggung bersama. Walaupun pasti ada beberapa masalah, at least it was so much fun 
Kalo waktu bisa diulang, yang paling pengen gw ulang adalah PKL





YOU GUYS, I MISS SO MUUUUUCCCCH :***


And least, happy birthday to me :)

Tuesday, March 27, 2012

Laporan Praktikum IHL (Ilmu Hewan Lab)

MENCIT DAN TIKUS
(Mus musculus ) dan ( Rattus novergicus )

I.                   TUJUAN PRAKTIKUM
-          Mengetahui dan menguasai cara handling dan restrain
-          Mengetahui dan menguasai cara menimbang berat badan
-          Mengetahui dan menguasai cara sexing
-          Mengetahui dan menguasai cara penyuntikan dan perlakuan oral
-          Mengetahui dan menguasai cara mengambil sampel darah
-          Mengetahuidan menguasai cara anastesi
-          Mengetahui dan menguasai cara euthanasia
-          Mengetahui dan menguasai cara nekropsi

II.                TINJAUAN PUSTAKA
A.    MENCIT ( Mus musculus )
    Mencit liar atau mencit rumah adalah hewan semarga dengan mencit laboratorium.Hewan percobaan ini dapat di sebut  juga  tikus atau tikus putih. Tetapi karena hewan ini paling kecil diantara berbagai jenis hewan percobaan dan karena amat banyak galur mencit, maka hewan ini disebut dengan mencit. Mencit ini ditempatkan dalam genus mus, sub family murinae, family muridae, ordo rodentia. Mencit ini berasal dari Amerika dan Eropa. Mus musculus adalah spesies yang umum digunakan untuk penelitian biomedis.
     Bulu mencit liar berwarna keabu-abuan, dan warna perut sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit berpigmen. Berat badan bervariasi, tetapi pada umumnya pada umur empat minggu berat badan mencapai 18-20 gram. Mencit liar dewasa dapat mencapai  30-40 gram pada umur enam bulan atau lebih. Mencit liar makan segala macam makanan ( omnivora ), dan mau mencoba makan apapun penganan yang tersedia bahkan yang tidak biasa di makan.
            Mencit laboratorium kira kira mempunyai berat badan sama dengan mencit liar, tetapi setelah diternakkan selama selektif selama delapan puluh tahun yang lalu, sekarang ada berbagai macam bulu dan timbul banyak galur dengan berat badan berbeda beda.


Kandang Mencit
       Mencit laboratorium dapat dikandangkan dalam kotak sebesar kotak sepatu. Kandangdapat dibuat dari berbagai macam bahan, misalnya plastic ( polipropilen atau polikarbonat ). Alumunium atau baja tahan karat ( stainless steel ). Kadang-kadang mencit dapat ditempatkan di kandang yng mempunyai dinding dan lantai dari kawat. Prinsip dasar yang perlu di perhatikan dalam memilih kandang mencit adalah harus mudah dibersihkan dan disterilkan (Mangkoewidjojo, 1988).
      Pada dasarnya kandang harus ada alas yang bersih. Alas yang sering dipakai seperti serpihan kayu ( tatal ), sekam atau amapas tongkol jagung. Kriteria untuk pemilihan alas disesuaikan dengan keperluan pemeliharaan. Sebelum digunakan alas akan lebih baik jika diautoklaf terlebih dahulu 9 Franklin et.al,  1984 ).

Makanan Mencit
      Banyak faktor-faktor lingkungan terutama kualitas makanan  berpengaruh pada kondisi mencit secara keseluruhan. Faktor-faktor  tersebut dapar mempengaruhi kemampuan mencit mencapai potensi genetic untuk tumbuh, berbiak,umur, atau reaksi rehadap pengobatan dan lain-lain.
      Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas makanan termasuk apakah bahan makanan mudah dicerna, enak dan mencit mau makan, cara menyiapkan dan menyimpan makanan serta konsentrasi zat kimia atau bahkan kuman pecemar. Pada umumnya, makanan mencit dengan kualitas harus tersedia sebab perubahan kualitas dapat menyebabkan penurunan berat badan dan tenaga. Bahan-bahan makanan harus dikeringkan sebelum disimpan agar tidak cepat rusak dan juga untuk mengurangi kecepatan pertumbuhan cendawan.
      Ada dua macam system kawin yang biasa dipakai pada mencit, yaitu pasangan monogami ( seekor betina dengan seekor jantan ) dan kelompok poligami ( dua atau tiga betina dengan seekor jantan ). Pada kelompok pertama, system ini menghasilkan jumlahanak maksimum dalam waktu minimum, dan akan diperolh data pembiakan mencit jantan dan betina yang lengkap. Kerugiannya yaitu bahwa diperlukan seekor jantan untuk dua atau tiga betina, bahkan untuk lima ekor betina.
(Mangkoewidjojo, 1988)


Data biologis mencit
Lama hidup
1-2 tahun, ada yang mencapai 3 tahun
Lama produksi ekonomis
9 bulan
Lama bunting
19-21 hari
Kawin sesudah beranak
1 sampai 24 jam
Umur disapih
21 hari
Umur dewasa
35 hari
Umur dikawinkan
8 minggu
Siklus kelamin
poliestrus
Siklus estrus (berahi)
4-5 hari
Lama estrus
12-14 jam
Perkawinan
Pada waktu estrus
Ovulasi
Dekat akhir periode estrus, spontan
Fertilisasi
2 jam setelah kawwin
Segmen ovum menjadi blastosel
2,5-4 hari
Implantasi
4-5 hari sesudah fertilisasi
Berat dewasa
20-40 gram jantan sedangkan yang betina 18-35 gram
Berat lahir
0.5-1 gram
Jumlah anak
Rata rata 6, bisa 15
Suhu atau rektal
35-39C (rata rata 37,4C)
Pernafasan
140-180/menit, turun menjadi 80 dengan anastesi, naik sampai 230 dalam stress.
Denyut jantung
600-650/menit, turun menjadi 350 dengan anastesi, naik sampai 750 dalam stress
Tekanan darah
130-160 sistol; 102-110 diastol, turun menjadi 110 sistol, 80 diastol pada waktu anastesi
Konsumsi oksigen
2,38-4,48 ml/gr/jam
Volume darah
75-80 ml/kg
Sel darah merah
7,7-12,5 X 10 /mm³
Sel darah putih
6,0-12,6 x 10/mm³
Neutrofil
12-30%
Limfosit
55-85%
Monosit
1-12%
Eosinofil
0,2-4,0%
PVC
41-48%
Trombosit
150-400 x 10³/mm³
Hb
13-16 gram/100ml
Protein plasma
4,0-6,8gram/100ml
ALT (SGPT)
2,1-23,8 IU/ liter
AST (SGOT)
23,2-48,4 IU/liter
Kolesterol serum
26,0-82,4 mg/100ml
Air kencing
25-50 ml/kg/hari
Susu
Air 75%, lemak 10-12%, protein 10%,gula 3%
Putting susu
10 puting, 3 pasang didaerah dada, 2 pasang di daerah perut
Plasenta
Diskoidal hemokorial
Uterus
2 kornu, bermuara sebelum serviks
Perkawinan kelompok
4 betina dengan 1 jantan
Kromosom
2n=40
Aktivitas
Nocturnal(malam)
Gigi
1003                    gigi seri tumbuh terus           1033
Kecepatan tumbuh
1gr/hari
Imunitas pasif
Terutama melalui usus hingga umur 17 hari, juga melalui kantung kuning telur
(Mankoewidjojo, 1988)

Penyakit Pada Mencit
1.      Penyakit Tizzer
-Penyebab : Bacillus pilliformis
      -Diagnosis   : Ditemukan Bacillus pilliformis di dalam sel-sel epitel usus, kandung             empedu, atau dalam empedu.
 -Gejala : Diare, nafsu makan hilang, berat badan turun, kematian dalam  beberapa hari kemudian.
    Pencegahan/penanganannya yaitu dengan koloni mencit yang terinfeksi   penyakit ini harus dibinasakan dan mulai lagi dengan koloni baru yang bebas dari penyakit, dan dipelihara di kamar terisolasi. Penyakit ini tidak menular pada manusia.
2.      Cacar mencit (ectromelia)
-Penyebab : virus ortopoks
-Gejala : dalam bentuk akut adalah mencit mati dengan segera setelah memperlihatkan gejala sakit atau kurang sehat.
Agar penyakit ini dapat dikendalikan dianjurkan seluruh kelompok hewan terinfeksi dibinasakan.
Penyakit ini tidak menular kepada manusia.
3.      Pseudotuberkulosis
-Penyebab : Corynebacterium pseudotuberkulosis dan Corynebacterium kutscheri.
-Gejala : Lemah, Frekuensi pernafasan tinggi.
Pencegahan /penanganannya yaitu dengan mencit yang terkena penyakit ini harus dibinasakan. Pseudotuberkulosis tidakdapat menular pada manusia.
4.      Salmonellosis
-Penyebab : Salmonella enteritidis atau Salmonella typhimurium
-Gejala : Menceret, Bulu kasar, berat badan menurun, Lemah.
Pencegahan/ penanganannya yaitu dengan kelompok mencit yang terinfeksi penyakit ini dibinasakan dan makanan, alas tidur, serta kandang disterilkan. Penyakit ini dapat menular pada manusia kalau organism termakan melaluimakanan atau minuman yang terkontaminasi.
5.      Limfositik Coriomeningitis ( LCM )
-Penyebab : Virus arena
-Cara penyebarannya kepada anak mencit melalui hidung, bawah kulit dan mulut.
-Gejala :
a. Pada mencit muda jarang memperlihatkan gejala sakit dan dapat tumbuh normal sampai dewasa.
b. Pada mencit yang lebih tua dapat mati, dan dalam fase akut dapat timbul
kejang, kaki belakang lumpuh dan dapat timbul radang selaput mata.
Pencegahan/ penanganannya yaitu dengan seluruh kelompok hewan yang terinfeksi dibinasakan. Dapat pula dengancara imunisasi dengan vaksin Ectromelia.Penyakit ini tidak menular pada manusia.
       Pengambilan darah pada mencit dapat dilakukan di vena lateralis ekor, sinus orbitalis, dengan dekapitasi ekor  kemudian darah dikumpulkan, dan juga dapat diambil lewat jantung. Pemberian obat atau senyawa lain pada mencit dapat dilakukan dengan cara per oral ( melalui mulut ) atau dengan  injeksi pada bagian-bagian tubuh tertentu yaitu S.C/sub kutan ( bagian bawah kulit ), I.M/Intra Muscular ( yaitu pada bagian alam otot ), I.V/Intra vena ( yaitu ke dalam vena ), dan lewat I.P/Intra Peritonium ( yaitu pada rongga perut ).
(Pedro N. Acha, 1980)

B.     TIKUS ( Rattus novergicus )
          Tikus liar, tikus Norwegia, dan tikus coklat adalah hewan semarga dengan tikus laboratorium. Akan tetapi, nama ilmiah tikus liar lain dengan tikus hitam yaitu Rattus-rattus. Karena hewan ini lebih besar dari pada mencit,maka untuk beberapa macam percobaan, tikus lebih menguntungkan. Seperti pada mencit, untuk mengawinkan tikus dapat dipakai system kawin monogami maupun poligami.
          Bulu tikus liar berwarna keabu-abuan menciri dengan abdomen keputih-putihan. Mata berwarna hitam dan kulit berpigmen. Ada dua sifat yang membedakan tikus dari hewan percobaan lain, yaitu bahwa tikus tidak dapat muntah karena sruktur anatomi yang tidak lazim di tempat  esofsgus  bermuara ke lambung, dan tikus tidak mempunyai kandung empedu.
           Pengambilan darah dapat di lakukan pada bagian vena lateralis ekor, sinus orbitalis,jantung dengan dekapitasi atau pemotonganujung ekor. Pemberianobat caranya sama dengan mencit.

Data biologis tikus
Lama hidup
2-3tahun, ada yang mencapai 4 tahun
Lama produksi ekonomis
1 tahun
Lama bunting
20-22 hari
Kawin sesudah beranak
1 sampai 24 jam
Umur disapih
21 hari
Umur dewasa
40-60 hari
Umur dikawinkan
10 minggu
Siklus kelamin
poliestrus
Siklus estrus (berahi)
4-5 hari
Lama estrus
9-20jam
Perkawinan
Pada waktu estrus
Ovulasi
8-11 jam sesudah timbul estrus, spontan
Fertilisasi
7-10 jam setelah kawwin
Segmen ovum menjadi blastosel
3,0-4,5 hari
Implantasi
5-6 hari sesudah fertilisasi
Berat dewasa
300-400 gram jantan sedangkan yang betina 250-300 gram
Berat lahir
5-6 gram
Jumlah anak
Rata rata9, bisa 20
Suhu atau rektal
35-39C (rata rata 37,5 C)
Pernafasan
65-115/menit, turun menjadi 50 dengan anastesi, naik sampai 150 dalam stress.
Denyut jantung
330-480/menit, turun menjadi 250 dengan anastesi, naik sampai 550 dalam stress
Tekanan darah
90-180 sistol; 60-145 diastol, turun menjadi 80 sistol, 55 diastol pada waktu anastesi
Konsumsi oksigen
1,29-2,68 ml/gr/jam
Volume darah
57-70 ml/kg
Sel darah merah
7,2-9,6 X 10 /mm³
Sel darah putih
5,0-13x 10³/mm³
Neutrofil
9-34%
Limfosit
63-84%
Monosit
0-5%
Eosinofil
0-6%
PVC
45-47%
Trombosit
150-460 x 10³/mm³
Hb
15-16 gram/100ml
Protein plasma
4,7-8,2 gram/100ml
ALT (SGPT)
17,5-30,2 IU/ liter
AST (SGOT)
45,7-80,8 IU/liter
Kolesterol serum
10-54 mg/100ml
Air kencing
40-60 ml/kg/hari
Susu
Air 73%, lemak 14-16%, protein 9-10%,gula 2-3%
Putting susu
12 puting, 3 pasang didaerah dada, 3 pasang di daerah perut
Plasenta
Diskoidal hemokorial
Uterus
2 kornu, bermuara sebelum serviks
Perkawinan kelompok
3 betina dengan 1 jantan
Kromosom
2n=42
Aktivitas
Nocturnal(malam)
Gigi
1003                    gigi seri tumbuh terus           1003
Kecepatan tumbuh
5gr/hari
Imunitas pasif
Terutama melalui usus hingga umur 17 hari, juga melalui kantung kuning telur
(Mangkoewidjojo, 1988)
Penyakit Pada Tikus
1.      Penyakit Pernafasan Kronik (Cronic Respiratory Disease / CRD )
-Penyebab : Micoplasma pulmonalis dan Streptobacillus moniliformis
-Gejala :
   a. Batuk, bersin
   b. Terdapat radang kronik paru-paru danperlu waktu beberapa bulan sebelum gejala lain timbul
   c. Sesudah tikus berumur 3 bulan, dapat muncul gejala penyakit telinga tengah
   d. Lendir kering bercampur darah keluar dari hidung
   e. Dalam tahap lanjut menjadi kurang aktif, bulu menjadi kasar, kotor dan berlendir, serta nafsu makan hilang.
Penyakit ini banyak menyerang induk tikus yang sedang menyusui yang dapat menyebabkan air susu kering dan anaknya matikelaparan. Pencegahannya dilakukan dengan membinasakan seluruh kelompok tikus yang sakit. Penyakit ini dapat menular kepada manusia dan penyakit ini di sebut demam gigitan tikus.
2.      Koksidiosis
Penyebabnya adalah Eimeria sp. Dan paling sering adalah Eimeria miyirii, Eimeria separate, Eimeria nieschulzi (Eimeria carinii ). Gejalanya adalah tikus akan menceret. Pencegahannya yaitu tergantung pada pemeliharaan hygiene tikus sebaik-baiknya. Eimeria jenis ini tidak dapat menginfeksi manusia.

3.      Cacing  Gelembung
Penyebabnya adalah cacing gelembung yang terdapat padatikus, yaitu stadium larva cacing pita pada kucing Taenia crassicollis atau Cystycercus fasciolaris. Gejalanya adalah tikus agak kurus dan bulu agak kasar. Pencegahannya yaitu dengan steriliasi semua alas tidur, makan dan peralatan serta menghindarkan kontaminasi oleh tinja kucing. Parasit ini tidak menginfeksi manusia.
4.      Cacing Pita
Penyebabnya adalah Hymenolepis diminuta dan Hymenolepis nana. Gejala yang timbul yaitu menceret dan radang usus. Pencegahannya yaitu denga memusnahkan seluruh serangga dalam makanan, alas tidur dan peralatan. Penyakit ini jarang menginfeksi manusia.
5.      Parasit Darah
Penyebabnya adalah Hepatozoon muris, Babesia muris, Bartonella muris. Gejala yang timbul adalah anemia makrositikhipokramik hebat dan kematian. Pencegahannya yaitu dengan melenyapkan semua serangga yang berada di dalam kelompok tikus. Penyakit ini tidak dapat menginfeksi manusia.
6.      Parasit Nematoda
Penyebabnya yaitu Syphasia obvelata, Trichosomoides crassicauda, dan heteraksis spumosa. Gejala yang timbul adalah menceret dan kondisis kesehatanumum menuru. Pencegahannya dapat dilakukan denga sterilisasi makana, alas tidur dan peralatan. Parasit ini tidak dapat menginfeksi manusia.
(Mangkoewidjojo, 1988)

III.             MATERI DAN METODE
1.      Alat dan Bahan :
-Timbangan                             - Jarum pentul
-Gunting                                  - Chloroform
-Scalpel                                   - Corong
-Suntikan                                 - Alkohol
-Ram kawat                             - Larutan giemsa
-Kanul bengkok                      - Mikrohematokrit
-Larutan glukosa                     - Kapas
2.      Cara Kerja :
a.       Handling
Handling mencit
Ekor mencit di pegang di daerah sepertiga ujung ekor
Letekkan mencitdalam ram kawat hingga hewan mencengkeram kawat



*Untuk lengkapnya, please go visit http://www.scribd.com/doc/86878234/Laporan-Ilmu-Hewan-Lab 
Thank You